Selasa, 04 Oktober 2011

Mapan, Mapan, Mapan!

"Kriteria suami idaman lw kayak apa sih?"

Hmm...kalo ditanya kayak gitu, pasti bakal langsung gw jawab,"..yang Mapan, Mapan, Mapan!" hahahaha...

Tapi jangan salah mengartikan "mapan, mapan, mapan". Mapan itu kan tidak harus melulu tentang ekonomi, walaupun mapan ekonomi juga diperlukan dalam membangun satu keluarga.

Nah, "Mapan, Mapan, Mapan" itu sendiri menutut gw, maksudnya adalah:

1. Mapan agamanya.

2. Mapan dalam berpikir, berbicara, bertindak.

3. Mapan ekonominya.

Nggak muluk-muluk amat kan, cenderung untuk berpikiran lebih realistis yang mendambakan kehidupan berkeluarga yang baik. Hehehe...

Mapan agama

Yah, kalo untuk secara umum sih, nggak ada patokan pastinya, karena kan standar tiap orang kan beda. Untuk gw pribadi sih, nggak harus yang bisa menghafal 1 Al-Qur'an atau harus lulusan pesantren atau yang berhubungan dengan keagamaan secara spesifik. Yang pasti bisa menjadi imam yang baik buat gw dan keluarga nantinya. Dan satu lagi, harus pernah khatam Al-Qur'an! :)

Mapan ekonomi

Nah, gw jelasin kriteria mapan ekonomi menurut gw. Yah, kalo yang ini sih, berpikiran lebih realistis aja, tapi nggak muluk-muluk, nggak harus punya calon suami yang kayaaaa.... Yah, Alhamdulillah kalo memang dikasih rezeki punya suami yang kaya sama Allah (amin). Setidaknya, bisa mencukupi untuk kehidupan dan kebutuhan keluarga, at least, nggak kekurangan. Amiin.

Lebih baik lagi, kalo ekonominya si calon itu dari penghasilan pribadi, bukan lagi sokongan orangtua. Lagipula untuk kriteria mapan ekonomi, kayaknya nggak cuma diri sendiri yang menilai. Dari pihak orangtua (wanita) pasti juga mempertimbangkan ini kalo mau 'melepas' anaknya. Mana ada kan orangtua yang mau lihat anaknya hidup susah. Jadi buat para lelaki, buat calon mertua merasa lega untuk melepas anak gadisnya. Hahaha. :D

Mapan berpikir, berbicara, bertindak

Nah, kalo ini proses. Bagaimana cara seseorang berpikir, berbicara, dan bertindak dengan baik dan benar tidak begitu saja langsung didapat. Pasti ada awalnya, entah itu dari keluarga, lingkungan tempat tinggal, pergaulan, pekerjaan, pengalaman, yang pasti dari berbagai macam cara sehingga dapat membentuk cara berpikir seseorang yang mempengaruhi cara orang tersebut berbicara atau bertindak. Yah, mungkin bisa dikatakan bibit, bebet, bobot dari seseorang.

Buat gw pribadi, ini penting, apalagi kalo mau membina keluarga. Gimana cara seseorang berpikir, berbicara, bertindak secara bijak. Salah satu kriteria yang harus dilihat terlebih dahulu, yang mungkin memang diperlukan proses seperti mengenal lebih dalam, atau 'pacaran'.

Menurut gw, tidak harus selalu benar jika menjadi seseorang yang bijak. Kesalahan itu perlu, untuk mengetahui seperti apa yang benar, untuk memikirkan seperti apa yang baik dan seharusnya. Semua itu proses. Seseorang tidak langsung secara ajaib menjadi bijak (kecuali jika memang mendapat 'gift khusus' dari Allah). Setidaknya, dari kebanyakan yang gw tahu, menjadi bijak itu ada prosesnya. Pengalaman hidup.

Nah, hubungannya sama kriteria calon suami idaman, mapan dalam berpikir, berbicara, dan bertindak secara BIJAK, itu yang dicari! Pengennya. Hehehe.

:D

16/09/2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar